. Terapi komplementer dipengaruhi budaya, ras, agama, sejarah, dan prevalensi penyakit disuatu negara. Sejak tahun 1985 terapi komplementer secara umum sudah digunakan di Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat
. Penggunaan terapi komplementer dilaporkan mengalami peningkatan mulai tahun 1990 dan semakin menjadi trend dunia hingga kini. Banyak orang tertarik menggunakan terapi komplementer karena alasan minimal efek samping dan lebih murah
Terapi komplementer sering digunakan pasien dengan penyakit kronik dan alergi (asma, dermatitis atopic, rhinitis alergi) dan paling banyak orang menggunakan terapi komplementer untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh rhinitis alergi
Rhinitis Alergi: Gejala, Penyebab, Dan Pengobatan
. Di Indonesia prevalensi rhinitis alergi juga cukup tinggi, yakni 1, 5-12, 4%. Walaupun rhinitis alergi tidak menimbulkan kematian, namun dampak rhinitis alergi dapat menurunkan kualitas hidup seseorang
. Banyak penderita rhinitis alergi masih mengalami gejala meskipun telah mengkonsumsi antihistamin ataupun kortikosteroid intranasal dalam jangka waktu yang panjang, sehingga tak jarang pasien datang berobat ulang dengan keluhan yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa terapi standar yang diberikan belum memberikan efek maksimal untuk mengurangi keluhan, sehingga adanya terapi komplementer sangat diperlukan untuk mengurangi keluhan
1. Phytoterapi, meliputi : Ten-cha, chameleon plant tea, guava tea, Japanese green tea, Japanese persimmon tea, gymemma tea, herb tea, shiso, green juice, chlorella, dan aloe)
Kenali Gejala Alergi Dan Cara Mengatasinya
3. Terapi menelan, meliputi : Chinese medicine, makan makanan yang mengandung lactid acid bacteria (yoghurt), cedar pollen candy, permen karet mint, dan propolis.
Di Indonesia, dalam penelitian yang dilakukan oleh Yunis Sucipto, dkk (2019) menemukan bahwa propolis atau flavonoid dapat digunakan sebagai terapi komplementer penderita rhinitis alergi. Yunis menyebutkan bahwa kandungan yang terdapat dalam propolis mampu menurunkan skor gejala hidung total (SGHT) dan kadar interleukin 33 (IL-33). Selain menggunakan propolis, penggunaan polifenol apel juga mampu menurunkan bersin dan pilek dengan pemberian 50-100 mg/hari selama 4 minggu.
1. Madu, penggunaan antihistamin bersama dengan madu dapat meringankan gejala rhinitis alergi yang dialami. Hal ini disebabkan karena madu mengandung flavonoid yang memiliki efek anti inflamasi dan anti alergi.
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
2. Probiotik, merupakan mikroorganisme hidup yang diberikan kepada manusia atau melalui hewan perantara. Kandungan probiotik tersebut mampu menurunkan kadar IgE dalam darah penderita rhinitis alergi.
3. Jahe, salah satu rempah yang sangat mudah dijumpai di Indonesia ini memiliki sifat anti inflamasi, zat aktif 6-shogaol dan 6-gingerol mampu menurunkan TNF-α.
Setiap orang boleh memilih terapi komplementer sesuai dengan kebutuhan dan keterjangkauan terapi tersebut. Namun dalam memberikan terapi komplementer dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas kesehatan sehingga efek terapinya sesuai yang diharapkan., Jakarta – Rinitis merupakan sebuah peradangan atau iritasi yang menyerang membran mukosa di dalam hidung. Pada dasarnya, peradangan ini dibagi menjadi dua, yaitu rinitis alergi dan rinitis nonalergi. Perbedaan dari kedua kondisi ini terletak pada penyebab munculnya gejala.
Segala Sesuatu Tentang Rhinitis Alergi: Gejala, Penyebab, Dan Cara Mengobati
Pada rinitis alergi, gejala muncul akibat adanya “serangan” dari unsur luar tubuh, seperti debu, kelupasan kulit hewan, atau serbuk sari. Biasanya zat-zat tersebut menyebabkan seseorang mengalami alergi dan memunculkan gejala tertentu. Sedangkan pada rinitis nonalergi, gejala muncul bukan karena adanya alergi. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya infeksi dari virus atau bakteri tertentu.
Rinitis alergi adalah kondisi yang terjadi karena adanya peradangan dalam rongga hidung akibat reaksi alergi. Ada beberapa gejala yang sering muncul saat seseorang mengalami alergi ini, mulai dari bersin-bersin, hidung berair dan hidung tersumbat, serta batuk-batuk. Selain itu, gejala seperti mata gatal dan berair serta mudah merasa lelah juga bisa menjadi gejala alergi ini.
Meski begitu, biasanya setiap orang memiliki gejala yang berbeda saat terpapar zat pemicu alergi. Gejala yang muncul umumnya bersifat ringan dan mudah untuk ditangani. Namun, enggak jarang gangguan ini juga bisa memicu gejala yang lebih parah. Jika mengalami gejala yang terasa semakin parah dan tidak kunjung membaik, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit.
Ketahui 4 Cara Mengendalikan Gejala Rinitis Alergi
Ada beberapa metode pengobatan yang sering digunakan untuk mengatasi gejala dari rinitis alergi. Biasanya pengobatan akan berbeda antara satu orang dengan yang lainnya tergantung dari penyebab dan tingkat keparahan alergi yang terjadi. Salah satu metode dasar dan sering dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah menghindari pemicu alergi atau disebut sebagai alergan .
Rinitis alergi memang tidak dapat disembuhkan, tetapi gejala dan serangannya bisa dikendalikan dengan beberapa cara. Mengendalikan gejala rinitis alergi bisa dilakukan dengan cara:
Salah satu cara meredakan gejala rinitis alergi adalah dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Seperti antihistamin, dekongestan, atau obat-obatan sesuai dengan rekomendasi dari dokter. Jika gejala yang muncul masih tergolong ringan, rinitis alergi biasanya bisa diredakan dengan obat-obat yang bisa dibeli di apotek.
Gampang Bersin? Mungkin Anda Mengidap Penyakit Rhinitis Alergi
Tapi jika gejala yang muncul cukup parah, jangan menunda untuk pergi ke rumah sakit dan menemui dokter. Sebab, dokter mungkin akan meresepkan obat tambahan khusus, misalnya obat semprot hidung untuk membantu melawan alergi.
Mengatasi rinitis alergi juga bisa dilakukan dengan terapi khusus, yaitu imunoterapi atau desensitisasi. Cara ini dilakukan dengan menyuntikkan alergen ke kulit penderita dalam interval waktu dan dosis tertentu. Tujuannya untuk menurunkan sensitivitas imun tubuh terhadap alergen tersebut, artinya sistem imun tubuh akan menjadi lebih kuat saat mengalami serangan. Selain suntikan, pemberian alergen juga bisa dilakukan dalam bentuk tablet yang diminum.
Mengatasi gejala rinitis alergi juga bisa dilakukan dengan irigasi hidung alias nasal irrigation . Adalah sebuah tindakan yang dilakukan dengan tujuan membersihkan rongga hidung. Caranya adalah menyemprotkan atau menyedot cairan khusus melalui hidung, lalu mengeluarkannya melalui mulut.
Cara Mengobati Penyakit Rhinitis, Awas Berikut Penyebabnya!
Cari tahu lebih lanjut mengenai rinitis alergi atau alergi lain dengan bertanya kepada dokter di aplikasi . Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat . Kamu juga bisa menyampaikan keluhan seputar masalah kesehatan kepada dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!