) di Singapura. Sebagai praktisi HR, saya mulai mencari cara untuk membantu rekan kerja agar dapat tetap bersikap positif di masa penuh tantangan seperti sekarang ini. Saya pun menemukan sebuah artikel dari
Topik tersebut sangat relevan pada masa kini. Saat COVID-19 terus mendominasi tajuk utama surat kabar, banyak dari kita yang harus menghadapi perubahan tidak lazim dan belum pernah kita alami sebelumnya. Bagi sebagian atau kebanyakan kalangan, perasaan tertekan sering tiba-tiba muncul – juga rasa cemas, takut, marah, panik, tidak pasti, dll.
Karena COVID-19 tidak dapat dihapuskan dalam waktu singkat, kita harus belajar untuk menghadapi perasaan-perasaan itu. Berikut 9 tips bersumber dari artikel CCL tersebut yang mungkin bermanfaat bagi Anda:
Anxiety Disorder, Gejala Dan Cara Mengatasinya
Langkah pertama untuk mengelola perasaan tertekan adalah mengenali dan mengakui perasaan tersebut. Dengan terang-terangan, saya menghadapinya sambil bertanya pada diri sendiri: “Kenapa saat ini saya merasa resah?”, “Apa yang saya khawatirkan?”, dst.
Saya yakin banyak di antara kita yang sering berasumsi. Sebagai contoh, berapa banyak di antara kita yang akan menganggap orang yang tiba-tiba batuk merupakan penderita COVID-19? Akan tetapi, perlu diingat bahwa asumsi bukanlah kesimpulan. Sebagai gantinya, ingatkan diri untuk mempertanyakan pemikiran semacam itu dengan melihat dari sudut lain serta menimbang bukti-bukti yang ada.
Memang sulit bagi sebagian orang untuk tetap positif dan mengambil hikmah suatu peristiwa. Mereka akan berkata bahwa mereka tidak mampu “memandang sisi baik kehidupan ini”. Sebagai contoh, saya menerima pesan dari beberapa teman yang mengungkapkan betapa mereka merasa sangat menderita karena harus terus di rumah dan tidak dapat pergi ke luar. Sebagai tanggapan, saya katakan mereka lebih aman jika di rumah dan barangkali inilah saat terbaik untuk melakukan semua yang selama ini tidak sempat dikerjakan.
Cara Mengatasi Anxiety Attack, Ada 14 Boleh Diamalkan
Ungkapan berikut sangat bermanfaat dalam situasi demikian, “Saat sebuah pikiran negatif memasuki pikiran Anda, pikirkan tiga hal positif. Latih otak Anda untuk memikirkan hal yang sebaliknya.”
, Stephen Covey menyebutkan bahwa orang-orang proaktif mencurahkan waktu dan tenaga pada hal-hal yang dapat mereka kendalikan. Jadi, daripada marah dan menyalahkan hal-hal di luar kendali kita, mengapa tidak kita alihkan perhatian terhadap sesuatu yang DAPAT kita kontrol?
Sebagai contoh, alih-alih khawatir tentang berapa banyak dan siapa yang akan terjangkit COVID-19 serta memikirkan tindakan pemerintah selanjutnya, cobalah memusatkan perhatian pada tindakan yang dapat Anda kontrol seperti tetap tinggal di rumah dengan aman, mencuci tangan, mengenakan masker saat keluar rumah, dan menerapkan pembatasan aktivitas sosial.
Kecemasan Berlebihan, Kenali Gejala Dan Cara Efektif Mengatasinya
Saat mulai memikirkan hal-hal yang menggelisahkan – pusatkan perhatian pada pernapasan Anda. Orang sering kali akan “terengah-engah” saat merasa gelisah. Sekarang, berfokuslah secara saksama pada upaya untuk memperpanjang embusan napas: tarik napas dalam empat hitungan dan embuskan keluar dalam enam hitungan. Cari cara yang dapat Anda gunakan untuk menerima situasi saat ini, dan perhatikan apa yang Anda rasakan melalui kelima panca indra. Pikirkan hal-hal yang menenangkan dan menguatkan, seperti “Saat ini saya baik-baik saja, ” dan “Saya bisa mengatasi hal ini.”
Jika ada sesuatu yang sangat Anda hargai, carilah cara kreatif untuk menghadirkan nilai tersebut dalam perilaku. Sebagai contoh, saya sangat menghargai keluarga, jadi saya melakukan panggilan video WhatsApp dengan tante saya untuk mengetahui kabarnya dan apakah dia butuh bantuan. Ibu memberi tahu saya bahwa dia selalu menelepon kerabat jauh kami sedikitnya sekali dalam seminggu untuk menanyakan kabar. Dia berusia 95 tahun dan hidup seorang diri.
Penelitian menunjukkan bahwa rasa syukur memiliki pertalian dengan berbagai hal positif, misalnya kebahagiaan yang semakin besar. Bagi saya, menulis di buku harian setiap hari telah menjadi sebuah rutinitas, dan di dalamnya saya tuliskan hal-hal yang membuat saya bersyukur. Perusahaan juga menyediakan platform untuk memberi penghargaan kepada karyawan sehingga saya dapat menuliskan dan memberikan kartu penghargaan terhadap rekan kerja.
Cara Untuk Menenangkan Diri Sendiri Ketika Panik
Secara khusus saya sangat menyukai kutipan dari internet yang mengungkapkan, “Bukan kebahagiaan yang membuat kita bersyukur, melainkan rasa syukurlah yang membuat kita bahagia.”
Banyak dari kita yang rindu berinteraksi melalui tatap muka dengan rekan kerja. Inilah saatnya kita harus kreatif dalam berkomunikasi dengan rekan kerja, keluarga, dan teman. Untuk pekerjaan, saya sekarang menggunakan Skype for Business atau WhatsApp. Di luar pekerjaan, saya menggunakan Zoom untuk berkomunikasi.
Yang berlaku ketat di banyak tempat, semakin sulit bagi kita untuk menemukan tempat berolahraga. Walaupun demikian, masih saja ada cara untuk melanjutkan kegiatan olahraga harian saya.
Anxiety: Kecemasan Dengan Kecenderungan Gangguan Mental Serius
Bagi yang harus berada di rumah, peregangan otot selama 5-10 menit sudah banyak membantu untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Saat ini, banyak video juga tersedia secara daring sehingga dapat membantu kita berolahraga di rumah.
Kiat menyenangkan: Bagaimana jika Anda memutar lagu favorit untuk menemani peregangan otot hingga lagu itu selesai? Rekomendasi saya? “I like to move it” dari film animasi
Harapan saya adalah jika tidak semua, semoga sebagian tips di atas dapat memberikan manfaat bagi Anda. Saya akan menutup tulisan ini dengan sebuah kutipan:
Cara Mengatasi Stres Menurut Islam Agar Hidup Bahagia
Desmond adalah Head of Talent Management di bagian Human Resources, GAR. Dia telah bekerja di Perusahaan selama hampir sembilan tahun dan mengelola Learning and Development, Talent Management, Performance Management, Employee Engagement, dan Organisational Development. Desmond telah menjadi seorang profesional HR selama 18 tahun dan sangat menyukai pelatihan dan pengembangan diri.
Biofuel (6) Communities (51) Environment (102) Food & Health (36) Oleochemicals (6) People (78) R&D and technology (25) Smallholders (33) Supply Chain (86) Thought Leader (4)
How oil palm is grown May 14, 17 | 52287 views How it works – Palm oil refining Jul 16, 17 | 30626 views Biofuels – the alternative energy source Jul 07, 17 | 15130 viewsPerseners, sadar ngga sih, kalau udah hampir dua tahun kita ngejalanin aktivitas dari rumah buat menekan angka penyebaran COVID-19? Pandemi membuat kita jadi terbiasa dengan pola hidup yang baru. Dari mulai sekolah, kerja, sampai ibadah bisa kita lakuin di rumah. Bahkan dari yang awalnya ngerasa aneh dan ngga terbiasa, sekarang mungkin ada yang lebih nyaman ngerjain segala hal dari rumah daripada di kantor atau sekolah.
Cara Efektif Menghilangkan Rasa Cemas, Bisa Dimulai Di Rumah
? Ketemu karyawan lainnya? Ketemu temen-temen yang biasa kamu liat di laptop? Atau kamu cemas dan malah ngerasa takut karena udah lama ngga berinteraksi langsung sama orang secara intens?
Emang cukup berat. Sempat kuliah sampai kerja dari rumah ngebuat aku yang introvert ini jadi makin terbiasa sendiri dan harus adaptasi lagi buat berinteraksi sama orang secara langsung. Makanya aku ngerasa cemas banget waktu pertama kali masuk kantor.
Ngomongin soal rasa cemas, aku Gaby, Part-time Blog Writer Satu Persen, bakal ngebahas lebih dalam nih tentang gangguan kecemasan lewat artikel ini.
Culture Shock Sering Terjadi Pada Mahasiswa Baru, Ini Tips Menghindarinya
Perasaan cemas, takut, dan khawatir itu perasaan yang wajar dirasakan oleh kita. Bahkan kita butuh perasaan itu buat mengantisipasi hal buruk yang bakal terjadi. Tapi bagi penderita
, rasa cemas itu ngga bersifat sementara. Kecemasan mereka bakal tetap ada walaupun situasi yang bikin khawatir udah selesai dan bisa bertambah buruk seiring berjalannya waktu.
Yang beberapa diantaranya juga udah pernah dibahas di artikel-artikel Satu Persen sebelumnya. Tapi kali ini aku bakal coba bahas spesifik ke salah satu jenis
Tips Mengatasi Stress Menjadi Ibu Rumah Tangga✨
Ini adalah sebuah kondisi di mana seseorang merasa cemas dan khawatir secara berlebihan tentang berbagai masalah. Bisa masalah keuangan, kesehatan, penampilan, aktivitas bersama keluarga dan teman, pekerjaan, sekolah, dan lain sebagainya.
Kalau mengalami rasa khawatir atau ketegangan kronis berlebihan yang ngga berdasar selama enam bulan atau lebih. Perasaan khawatir yang dirasakan juga lebih parah dari kecemasan normal yang dialami sama kebanyakan orang.
Ini biasanya ngga bisa menghilangkan rasa kekhawatiran mereka walaupun mereka juga sadar kalau sebagian besar rasa cemas mereka tuh ngga beralasan. Jadi, mereka bakal terus-terusan ngerasa khawatir dan susah buat mengendalikan perasaan itu. Rasa cemas yang dialami juga diikuti sama beberapa gejala baik fisik maupun mental.
Tips Dekorasi Rumah Untuk Meningkatkan Kesehatan Mental
Biasanya ngga mampu buat mengendalikan rasa khawatirnya yang berlebihan. Apa aja emang yang dicemasin? Banyak. Berbagai topik, peristiwa atau aktivitas yang pernah, sedang, dan akan dilakukan bisa jadi hal yang bikin penderita GAD ngerasa cemas dan khawatir. Bahkan rasa khawatir itu bisa dengan cepat pindah dari satu topik ke topik lainnya.
Ngga cuma itu, ternyata seseorang bisa terdiagnosis GAD kalau kecemasan dan kekhawatirannya disertai paling ngga tiga dari gejala fisik di bawah ini:
Pasti Perseners udah ngga asing lagi kan, sama perasaan gelisah? Rasanya jantung deg-degan, keringetan, gemetaran, mual, pusing, sampai kesemutan. Sebenarnya rasa gelisah itu normal banget kok. Seorang Michael Jackson aja ngerasa gelisah sebelum tampil di atas panggung.
Cara Meredakan Stress Dan Gangguan Kecemasan Secara Alami
Kalau habis olahraga berat ngerasa lelah itu biasa. Tapi kalau habis ngga ngapa-ngapain tiba-tiba lemes kamu pasti bingung, kan? Nah, bisa jadi ini adalah salah satu gejala kamu sedang mengalami gangguan kecemasan. Terlalu banyak hal yang kamu cemasin sampai pikiran dan perasaanmu jadi capek dan efeknya bikin fisikmu juga ikutan lelah.
Perasaan cemas dan khawatir berlebihan bisa bikin kamu jadi susah fokus, Perseners. Kamu jadi punya perasaan kalau seolah-olah pikiranmu tuh kosong. Kenapa? Ya, karena kamu terus-terusan mikirin hal yang kamu cemasin. Jadi, kamu ngga fokus sama hal yang ada di depan matamu.
Perseners, pernah dengar ngga istilah iritabilitas? Mungkin gejala yang satu ini agak sulit buat diamati orang lain karena kita yang bisa ngerasain sendiri. Jadi, iritabilitas itu apa dong? Iritabilitas itu perasaan frustasi atau marah bahkan pada hal yang keliatannya kecil. Simpelnya sih… kamu jadi gampang marah. Apa-apa bawaannya jadi emosi.
Tips Kesehatan Mental: 4 Cara Mengatasi Panic Attack Demi Hindari Depresi
Aja? Perasaan cemas dan khawatir ini ternyata bisa berdampak ke fisik kamu juga, lho. Emang iya? Iya, perasaan cemas bikin ototmu jadi tegang. Makanya kadang badan tiba-tiba jadi pegel kalau habis ngerasa khawatir sama sesuatu. Padahal, ngga abis ngelakuin aktivitas fisik.
Kalau ada banyak hal yang kamu cemasin, kapan tidurnya? Yap, gejala fisik seseorang terdiagnosis GAD selanjutnya adalah susah tidur. Bayangin aja kalau setiap mau tidur kamu masih mikirin hal-hal lain, hubunganmu, keuanganmu, kesehatanmu.