Tips Dan Cara Bagaimana Mengatasi Depresi Pada Ibu Hamil

Tips Dan Cara Bagaimana Mengatasi Depresi Pada Ibu Hamil

Tips Dan Cara Bagaimana Mengatasi Depresi Pada Ibu Hamil

Pasti sudah tahu kasus Sully bukan? Artis wanita korea yang baru saja meninggal karena bunuh diri. Sedihnya, ini bukanlah kasus bunuh diri pertama yang terjadi, mungkinsudah jutaan nyawa yang melayang dengan kasus serupa. Apa penyebabnya? Depresi. Tubuh dan pikirannya sudah tidak mampu menahan beban hidup yang dirasa telah melebihi batas. Bukan hanya mereka, kita semua berpeluang untuk melakukan hal yang sama jika tidak bisa mengelola emosi dan menyiapkan mental untuk menghadapi depresi.

Dikutip dariwww.alodokter.com, Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli. Semua orang pasti pernah merasa sedih atau murung sesekali, hal tersebut normal. Namun seseorang dinyatakan mengalami depresi, jika sudah 2 minggu m erasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga .

Depresi

Berdasarkan hasil penelitian, depresi lebih sering dialami oleh wanita karena sifat dasarnya yang lebih perasa serta seringnya mengalami perubahan hormon seperti pada saat menstruasi, hamil ataupun setelah melahirkan. Tapi bukan berarti pria tidak bisa mengalami depresi, ada kalanya faktor penyebab depresi juga dapat mempengaruhi mental dan psikisnya.

Depresi Pada Anak, Orangtua Harus Bagaimana?

Depresi bukan hanya berdampak negatif terhadap diri sendiri, tapi juga bisa membahayakan orang lain. Mulai dari menurunnya kesehatan tubuh, rusaknya hubungan sosial, bahkan bisa melakukan tindakan bunuh diri atau menyakiti orang lain. Jadi jika ciri-ciri depresi sudah dirasakan, lebih baik segera atasi atau kunjungi dokter bila perlu.

Dulu aku mengira bahwa depresi adalah rasa sedih berlebihan yang berdampak pada hilangnya semangat hidup. Ternyata depresi tidaklah sesederhana itu. Rasa sedih yang hanya dirasakan sesaat merupakan hal wajar dan sangat manusiawi terjadi saat tertimpa musibah atau dihadapkan pada masalah yang rumit. Namun berbeda dengan depresi, jika rasa sedih bisa hilang hanya dalam waktu satu atau dua hari saja, depresi dapat berlanjut hingga 2 minggu atau lebih.

Pernah sekali aku merasakan depresi, yaitu sesaat setelah melahirkan anak pertama. Bahkan bukan hanya 2 minggu, aku merasa depresi melebihi satu bulan lamanya. Apa yang aku rasakan? Aku merasa sangat terbebani dengan anak yang baru saja dilahirkan, merasa tidak pantas menjadi seorang ibu, merasa takut dan benci jika mendengar tangisan bayi dan merasa ingin melepaskan diri dari semua hal itu. Aku tidak menyangka bahwa memiliki anak hanya akan membawa penderitaan seperti ini, itulah yang aku pikirkan.

Cara Mengatasi Depresi Dengan Terapi Pola Pikir Dan Perilaku

Alhamdulillah lambat laun semuanya terlalui dengan sendirinya. Tidak mengharapkan 100% bantuan dari orang lain, aku berusaha mengobati diri sendiri dengan berbagai cara. Aku harus memahami bahwa suami bekerja setiap hari dan tidak memungkinkan untuk menghabiskan waktunya hanya untuk menemaniku di rumah. Apalagi orang tua yang terpisah jauh, semakin tidak mungkin menghabiskan waktu mendampingiku memulihkan pikiran dan mental yang sedang sakit ini. Tidak ingin terlalu membebani orang tua tepatnya.

Pernah beberapa kali aku berpikiran untuk mengunjungi psikolog karena khawatir keadaan seperti ini berdampak buruk pada anakku yang sangat membutuhkan sosok ibu yang bahagia dalam menjalani masa-masa awal kehidupannya. Namun disaat itu juga aku semakin berusaha mencari berbagai cara untuk bertahan dan yakin akan kemampuan diri sendiri untuk berhasil melaluinya. Terkadang sifat keras kepala yang aku miliki juga membantu dalam keadaan tertentu. Akhirnya aku bisa mengatasi baby blues itu dengan caraku sendiri yang pastinya dengan perjuangan yang tidak mudah.

Sebelum memutuskan untuk mengunjungi dokter ahli jiwa, ada baiknya mencoba untuk mengobati diri sendiri terlebih dahulu dengan beberapa tips berikut ini agar depresi yang dirasakan berkurang dan tidak sampai membahayakan.

Cara Mengatasi Depresi Pada Remaja

Musuh terbesar dari depresi adalah membiarkan diri terkurung dan menyendiri tanpa ada yang menemani. Hal ini hanya akan membuat rasa sedih, kecewa, marah atau perasaan lainnya semakin menjadi-jadi dan membuat sugesti negatif semakin berkembang. Walaupun kebanyakan orang memilih mengasingkan diri ketika dirundung masalah, tapi lebih baik dan lebih aman jika seseorang yang terancam depresi membiarkan diri mereka ditengah keramaian. Bukan berarti harus meminta secara khusus orang lain berada disamping kita, tapi yang dimaksud tidak menyendiri disini bisa saja dengan berbaur ditengah anggota keluarga, menikmati secangkir kopi hangat di cafe atau menonton film terbaru di bioskop. Secara tidak langsung hal ini membantu dalam meredakan emosi dan akan berpikir seribu kali jika ingin melakukan tindakan yang membahayakan.

-

Menahan emosi yang meluap-luap akan membuat depresi semakin mudah menyerang. Sebaiknya luapkan saja emosi tersebut dengan cara-cara yang sesuai dengan keinginan. Bisa dengan menangis, berteriak, memukul atau meremas sesuatu. Bahkan sekarang sudah ada penyedia jasa yang menfasilitasi seseorang yang ingin melampiaskan amarahnya dalam ruangan tertutup lengkap dengan pilihan barang yang akan dihancurkan seperti televisi, kursi bahkan kulkas. Disana kamu bebas berteriak, memukul atau apapun. Tentunya akan ada kamera yang mengawasi ya, untuk menghindari hal-hal diluar batas yang terjadi.

Berbagi masalah dengan orang yang dipercaya akan mengurangi beban yang dipikul walaupun orang tersebut tidak dapat sepenuhnya membantu. Setidaknya dengan menceritakan masalah yang sedang dihadapi akan memberikan perasaan lega, apalagi jika beruntung, akan ada saran dan masukan yang kemungkinan dapat membantu menyelesaikannya. Atau jika merasa tidak nyaman untuk bercerita dengan orang lain, kamu juga bisa menuliskannya dalam buku diary atau media elektronik. Terlihat kuno, tapi it's work!

Please Bun, Jangan Kecilkan Depresi Pada Ibu Rumah Tangga

Melupakan sejenak permasalahan yang terjadi bukan berarti kita lari. Terkadang memberikan waktu untuk menenangkan diri memberikan dampak besar pada otak dan hati untuk bekerja secara rasional. Menjauhlah dari sumber masalah untuk beberapa waktu, misalnya jika stres dalam bekerja maka ambillah cuti beberapa hari dan lakukan hal menyenangkan, atau jika mendapat bully-an di media sosial maka berhentilah bermain media sosial untuk sementara waktu.

Setiap manusia yang bernyawa pasti selalu dihadapkan dengan masalah demi masalah untuk menjadikannya semakin dewasa dan kuat dalam menjalani hidup. Namun jangan sampai masalah tersebut membuat kita menjadi down atau sampai kehilangan semangat hidup. Lihatlah betapa beruntungnya kita. Mungkin diluar sana sangat banyak manusia lain yang menginginkan kehidupan seperti yang kita miliki sekarang.Lihatlah ke bawah, jangan lihat ke atas, pesan warisan ini sangat ampuh untuk membuat kita selalu bersyukur akan semua yang telah dimiliki, bukan malah tenggelam dalam masalah yang sedang dihadapi. Misalnya disaat aku depresi mengalami baby blues, lihatlah diluar sana betapa banyaknya wanita yang sedang berjuang demi kehadiran buah hati di tengah keluarga mereka. Masih pantaskah aku mengeluh ditengah keberuntungan dan anugerah yang telah diberikan?

Tips

Depresi selalu disangkut pautkan dengan lemahnya iman seseorang. Padahal kenyataanya, kekuatan iman bukanlah penyebab utama dari depresi. Namun keadaan dan pengendalian emosi yang buruklah yang menyebabkan seseorang tidak mampu menghadapi permasalahan yang dirasa begitu berat. Ingatlah, daya tahan psikis seseorang tidak akan sama dengan yang orang lainnya. Bisa saja bagi sebagian orang permasalahan tersebut dianggap biasa, namun bagi sebagian orang hal itu bisa jadi membuat mereka depresi. Dari pada menyalahkan dan menghakimi orang yang depresi karena kurang beriman, lebih baik menemani dan membantu mereka untuk tetap dalam keadaan stabil dan dapat melalui semuanya dengan baik.Meski terasa berbeda, tetapi ibu bekerja dan ibu rumah tangga sama-sama memiliki tanggung jawab besar pada keluarga sehingga rentan mengalami gangguan kesehatan mental. Jadi, dukungan dari orang terdekat adalah hal yang sangat dibutuhkan.

Cara Mengatasi Deprasi Saat Hamil

Peran ibu sangat penting dalam keluarga. Selain menjaga kesehatan fisik, seorang ibu juga dituntut untuk memiliki kesehatan mental yang optimal. Kesehatan mental sendiri merupakan suatu kondisi ketika seseorang menyadari kemampuannya, dapat mengatasi setiap tekanan yang normal, dapat bekerja secara produktif, dan berkontribusi terhadap lingkungan. Ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko gangguan terjadinya kesehatan mental, mulai dari kondisi psikologi, sosial, hingga biologi.

Lalu, mengapa seorang ibu dituntut memiliki kesehatan mental yang baik? Ternyata, kesehatan mental seorang ibu dapat memengaruhi kondisi keluarga dan pola asuh anak. Bagi ibu pekerja, tekanan sosial di lingkungan pekerjaan dan rumah bisa menjadi pemicu stres. Sementara bagi ibu rumah tangga, stres sering terjadi karena gangguan rumah tangga yang dialami berulang tanpa penyelesaian yang tepat.

Oleh karena itulah sangat penting mengetahui gejala gangguan kesehatan mental pada ibu, baik ibu bekerja maupun rumah tangga. Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga pasangan dan keluarga. Dengan begitu, permasalahan ini dapat segera ditangani sehingga kualitas kehidupan keluarga pun akan semakin membaik.

Tips

Lakukan 10 Cara Ini Untuk Mengatasi Depresi Orang Terdekat Anda!

Selain sebagai istri, seorang wanita memiliki peran lain dalam keluarga, yaitu menjadi seorang ibu. Tak hanya berperan sebagai pendamping suami secara fisik maupun mental, seorang ibu juga memiliki peran menjadi lingkungan sosial pertama bagi anak sejak dilahirkan. Tentunya, hal ini tidak boleh diabaikan karena berkaitan langsung dengan pola asuh dan tumbuh kembang anak.

Menapaki era yang begitu modern sekarang ini, kebutuhan rumah tangga tentu akan mengalami peningkatan. Kondisi inilah yang membuat ibu memilih untuk bekerja di luar rumah. Selain membantu suami dalam menopang ekonomi rumah tangga, bekerja juga bisa menjadi cara agar ibu bisa memenuhi kebutuhan emosionalnya.

Lalu, apa sebenarnya yang membedakan antara ibu rumah tangga dan ibu bekerja? Secara sederhana, ibu rumah tangga memilih tinggal di rumah dan menyediakan seluruh waktunya untuk keluarga setiap hari. Sementara itu, ibu bekerja memilih untuk berperan sebagai istri, ibu untuk sang buah hati, dan wanita karir. Tidak ada yang lebih berat karena keduanya merupakan pilihan yang baik. Namun, tidak ada salahnya bagi pasangan dan keluarga terdekat untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan ibu baik secara fisik maupun mental.

Cara Mengatasi Kecemasan Dan Depresi Pada Ibu

Menjadi ibu rumah tangga bukan berarti membuat ibu terlepas dari segala tekanan yang dapat memengaruhi kesehatan mentalnya. Begitu juga dengan ibu bekerja yang memiliki tanggung jawab ganda.

DB

Menurut dr. Rilla Fitrina Sp. KJ, seorang dokter spesialis kedokteran jiwa, stres dan depresi ternyata menjadi dua masalah kesehatan mental yang sangat rentan terjadi pada ibu. Stres merupakan kondisi ketika seseorang tidak mampu lagi mengatasi tekanan mental atau emosional yang dialaminya.

Sebenarnya, stres yang dialami ibu bisa ditangani secara mandiri melalui manajemen stres yang baik jika masih bersifat ringan,

Cara Mengatasi Depresi Pada Ibu Rumah Tangga, Ketahui Pula Penyebabnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak