Tips Dan Cara Bagaimana Mengatasi Diare Pada Bayi 8 Bulan

Tips Dan Cara Bagaimana Mengatasi Diare Pada Bayi 8 Bulan

Tips Dan Cara Bagaimana Mengatasi Diare Pada Bayi 8 Bulan

Diare pada bayi bisa disebabkan infeksi mikroorganisme hingga alergi. Cara mengatasinya adalah dengan minum oralit, obat antibiotik, dan memberikan makanan dengan tekstur yang lembut

Diare pada bayi merupakan salah satu gejala penyakit pada bayi yang harus segera ditangani. Namun, ada baiknya jika Anda terlebih dahulu mengetahui penyebab diare pada bayi. Tujuannya, agar Anda lebih waspada dan sebisa mungkin menghindarinya.

Dokter

Akan tetapi, jika tinja berubah signifikan mulai dari tekstur, warna, hingga bau, bisa jadi itu adalah diare. Meski kerap terjadi, bayi diare tetap perlu diperhatikan dengan serius. 

Cara Mengatasi Diare Pada Bayi, Dan Penyebabnya

Sebenarnya, diare pada bayi merupakan salah satu jenis perlindungan tubuh untuk membuang racun di dalam tubuh. Namun, ada efek bayi diare yang perlu diwaspadai. Sebab, kondisi ini bisa membuat tubuh kehilangan banyak cairan dan mineral yang disebut elektrolit.

Jika dibiarkan, bayi bisa mengalami dehidrasi dengan cepat. Tentunya, hal ini sangat berbahaya bagi bayi, terutama bayi baru lahir. Segera hubungi dokter, apabila Anda melihat tanda-tanda dehidrasi pada bayi ini:

Cara mengatasi mencret pada bayi tentu akan berbeda dengan orang dewasa. Beberapa langkah harus benar-benar Anda perhatikan agar perawatan yang dilakukan tidak berbalik menjadi merugikan untuk bayi.

Tips Mengatasi Diare Pada Anak, Penting Diketahui Untuk Para Ibu

Langkah pertama yang perlu dilakukan saat Anda menyadari bahwa Si Kecil diare adalah membawanya ke dokter. Bayi yang mengalami diare berat dan dehidrasi harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan cairan infus. Selain itu, inilah cara mengatasi bayi diare lain yang bisa dilakukan:

Meski menurut Kementerian Kesehatan diare merupakan penyebab kematian nomor satu pada bayi dan balita, hal ini bukan berarti diare tidak bisa dicegah. Inilah langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah bayi diare.

Untuk itu, segera ketahui penyebab dan cara mengatasi diare. Tidak lupa pula untuk selalu menjaga kebersihan agar bayi tidak terinfeksi bakteri dan virus penyebab diare.

Cara Mengatasi Perut Kembung Pada Bayi Di Rumah

Bedak bayi kerap diberikan kepada bayi agar tubuhnya harum serta mencegah ruam popok. Akan tetapi, pemberian perlengkapan untuk bayi ini juga berisiko membuat bayi mengalami gangguan pernapasan.

Bayi cegukan adalah kondisi yang umum dialami oleh bayi berusia di bawah satu tahun. Cegukan pada bayi bisa disebabkan oleh banyak faktor salah satunya menutupnya pita suara secara tiba-tiba.

Operasi mata juling merupakan cara yang efektif untuk membuat posisi mata penderitanya sejajar. Dengan pembedahan tersebut, kedua mata pun dapat melihat suatu objek pada arah yang sama.Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada bayi. Sebagian kasus diare pada bayi sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, bayi juga berisiko mengalami komplikasi yang berbahaya, jika diare yang dialaminya tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Cara Mengatasi Diare Pada Anak 1 Tahun |bebeclub

Angka kematian bayi dan balita akibat diare masih tergolong tinggi. Di seluruh dunia, sekitar 525.000 bayi dan balita meninggal karena diare setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, persentase kematian bayi akibat diare masih cukup tinggi, yaitu sekitar 25–30%.

Bayi yang sudah mulai mengonsumsi MPASI dan sedang mengalami diare, disarankan untuk menghindari makanan berminyak, berserat tinggi, mengandung banyak gula, dan susu sapi. Hal ini karena jenis makanan dan minuman tersebut dapat memperburuk gejala diare pada bayi.

Cara

Tanda dan gejala utama bayi diare adalah buang air besar lebih sering dengan tekstur tinja encer atau mencret. Oleh karena itu, Bunda dapat mendeteksi diare pada Si Kecil dengan melihat perubahan tekstur dan warna fases bayi diare.

Tips Ampuh Atasi Muntah Dan Diare (muntaber) Pada Anak

Namun, walau tidak terkena diare, bayi yang mengonsumsi ASI terkadang juga dapat menghasilkan tinja yang lebih cair. Dengan demikian, Bunda perlu berhati-hati dalam membedakan tinja pada bayi diare dan bayi yang mengonsumsi ASI.

Sementara itu, tinja yang berbentuk bulatan kecil dan keras dapat menjadi pertanda bayi mengalami konstipasi. Berikut ini adalah arti warna tinja yang dapat menjadi panduan Bunda untuk mendeteksi kondisi kesehatan Si Kecil:

Bila Si Kecil masih berusia di bawah 6 bulan dan mengalami diare, sebaiknya segera periksakan ke dokter, terutama jika ia menunjukkan beberapa tanda dan gejala berikut ini:

Cek Penyebab Dan Cara Mengatasi Diare Pada Anak

Diare bisa menyebabkan tubuh bayi banyak kehilangan cairan dan elektrolit, sehingga dapat memicu dehidrasi. Jika terlambat ditangani, kondisi ini bisa membahayakan nyawa bayi.

Oleh karena itu, Bunda perlu lebih waspada dan segera membawa Si Kecil ke dokter jika ia mengalami diare beserta tanda dan gejala dehidrasi pada bayi berikut ini:

Diare

Diare yang disebabkan oleh infeksi virus dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, bayi tetap perlu mendapatkan asupan cairan dan nutrisi yang cukup selama diare.

Diare Pada Anak Dan Langkah Tepat Dalam Menyikapinya

Bayi berusia di bawah 6 bulan yang mengalami diare dapat diatasi dengan pemberian ASI lebih sering. Hal ini karena ASI mengandung nutrisi yang diperlukan untuk menggantikan cairan dan nutrisi yang hilang selama BAB.

Selain itu, ASI juga mengandung antibodi yang dapat membantu bayi melawan bakteri atau virus penyebab diare. Pada bayi berusia di atas 6 bulan, pemberian ASI boleh dilanjutkan sambil diselingi pemberian cairan rehidrasi oral, seperti oralit atau air tajin, setiap kali ia BAB dan muntah.

Suplemen zinc dapat diberikan untuk mengatasi diare pada balita. Menurut WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi yang mengalami diare akut dapat diberikan suplemen

Ini Cara Mengatasi Bayi Diare, Jangan Anggap Sepele

Dosis pemberian suplemen zinc pada bayi berusia di bawah 6 bulan adalah sekitar 10 mg per hari, sedangkan pada balita 20 mg per hari. Untuk menentukan dosis dan cara pemberian suplemen yang benar, Bunda bisa berkonsultasi ke dokter anak.

Beberapa riset menunjukkan bahwa pemberian probiotik bisa mendukung proses penyembuhan dan mempercepat pemulihan bayi yang mengalami diare. Oleh karena itu, Bunda dapat memberikan Si Kecil suplemen atau makanan yang mengandung probiotik saat ia terkena diare.

-

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, Bunda perlu melakukan tindakan pencegahan diare pada bayi dengan beberapa cara berikut ini:

Ibu, Ini 5 Cara Mengatasi Diare Tanpa Obat Pada Balita

Diare pada bayi dan anak-anak tidak selalu membutuhkan antibiotik. Pemberian obat antibiotik hanya ditujukan pada kasus diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik untuk menangani diare pada bayi perlu dikonsultasikan ke dokter anak terlebih dahulu.

Untuk menangani diare pada bayi, dokter dapat memberikan cairan infus guna menggantikan cairan tubuh yang hilang karena diare sekaligus mengatasi dehidrasi pada bayi.

Bila diare yang dialami Si Kecil tak kunjung sembuh dalam waktu 2 hari atau kondisinya semakin parah, segera bawa ia ke dokter anak agar pengobatan yang tepat dapat dilakukan. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah komplikasi diare pada bayi yang berbahaya, seperti dehidrasi dan syok.

Cara Mengatasi Diare Pada Anak Di Rumah

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak