“Alergi protein pada anak tentu dapat membuat para orang tua harus berpikir ekstra untuk memenuhi nutrisi yang hilang. Selain itu, ibu juga perlu tahu berbagai makanan penyebab alergi agar bisa dihindari.”
, Jakarta – Alergi protein dapat membuat banyak orang tua bingung untuk memberikan makanan apa yang cocok. Salah memberikan makanan dapat menimbulkan gejala, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Maka dari itu, ibu perlu tahu berbagai makanan pengganti bagi anak yang mengidap alergi protein.
Alergi protein, atau disebut juga intoleransi protein, adalah ketidakmampuan tubuh dalam mencerna atau memecah asam amino secara efektif. Saat protein tidak dicerna dengan baik, antigen dapat menimbulkan gejala alergi setelah mengonsumsinya.
Yuk Kenali Jenis Jerawat Dan Cara Mengobatinya!💫
Penyebab paling umum dari alergi ini adalah susu sapi yang kerap terjadi selama masa bayi. Seseorang yang mengalami alergi ini dapat merasakan gejala berupa diare, kulit kemerahan, mulut yang membengkak, dan lainnya.
Semakin bertambahnya usia, makanan yang menyebabkan alergi protein bisa diketahui. Beberapa contoh makanan tersebut adalah telur, kedelai, kacang, susu sapi, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, makanan pengganti perlu diketahui agar alerginya bisa dihindari.
Salah satu makanan yang dapat menyebabkan alergi protein adalah telur. Makanan ini mengandung banyak nutrisi yang dapat menyehatkan dan meningkatkan kecerdasan serta tumbuh-kembang anak, sehingga konsumsinya terkadang sulit digantikan.
Ada Alergi Daging Dan Air, Inilah 5 Alergi Yang Jarang Diketahui!
Sebagai makanan pengganti, ibu bisa memberikan anak daging merah sebagai pilihan paling utama. Pilihan lainnya yang bisa dipilih adalah daging unggas, ikan, dan sayur hijau. Tambahan lainnya adalah kedelai dan mentega.
Makanan ini juga mengandung protein yang dapat memicu terjadinya alergi. Padahal, kandungan omega-3 pada makanan laut sangat baik dalam meningkatkan kecerdasan anak. Berbagai nutrisi lainnya juga sangat baik untuk kesehatan anak.
Untuk menggantikan nutrisi yang tidak bisa didapatkan dari berbagai jenis makanan laut, ikan air tawar bisa menjadi solusinya. Kandungan yang terdapat pada ikan air tawar tidak jauh berbeda dari ikan laut. Selain itu, ibu juga bisa menambahkan daging dan kacang-kacangan sebagai konsumsi harian.
Alergi Daging: Penyebab Dan Segala Yang Perlu Anda Ketahui
Alergi gandum, termasuk tepung terigu, adalah salah satu masalah yang rentan terjadi pada anak. Alergi kandungan protein pada bahan makanan ini dapat menimbulkan berbagai macam gejala saat dikonsumsi.
Sebagai penggantinya, ibu bisa memilih tepung jagung atau tepung beras dalam mengolah makanan. Selain itu, pemilihan makanan di luar rumah perlu benar-benar diperhatikan agar tidak menimbulkan kekambuhan alergi.
Masalah ini termasuk sering terjadi pada anak, sehingga tidak bisa mengonsumsi susu sembarangan. Untuk menggantikan susu sapi, ibu bisa memilih susu soya untuk dikonsumsi secara rutin. Nutrisi dari susu soya mirip dengan yang terkandung pada susu sapi, tetapi tanpa vitamin D, kalsium, dan beberapa nutrisi lainnya.
Tips Menyimpan Daging Agar Awet Dan Tahan Lama, Efektif Juga Hilangkan Bau
Untuk asupan kalsium, ibu bisa memberikan sayur hijau, kacang-kacangan, alpukat, daging unggas, dan masih banyak lagi. Agar kebutuhan vitamin D terpenuhi, berjemur di pagi hari perlu dilakukan serta konsumsi ikan sarden atau ikan haring.
Nah, itulah berbagai makanan pengganti yang bisa dikonsumsi oleh anak dengan alergi protein. Hal yang paling penting diperhatikan adalah makanan yang menyebabkannya. Hindari berbagai makanan penyebab alergi dan cukupi nutrisinya dari makanan lainnya.
Jika ingin tahu lebih jauh tentang alergi protein dan makanan penggantinya, fitur tanya dokter dari bisa digunakan untuk mendapatkan jawaban dari ahlinya. Cukup denganKOMPAS.com - Bagi orang dengan imunitas yang kurang baik, beberapa hal seperti serbuk sari, jamur, bulu binatang, atau makanan tertentu mungkin sudah tidak asing sebagai penyebab alergi.
Ibu, Ini Makanan Pengganti Bagi Anak Yang Alergi Protein
Dalam sebuah studi tahun 2012, misalnya, para peneliti mengidentifikasi protein spesifik dalam debu biji kopi mentah (hijau, pra-panggang) yang menyebabkan reaksi alergi di antara beberapa petani kopi.
Protein ini kemungkinan stabil terhadap panas dan mungkin ada dalam kopi yang kita minum. Tetapi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami alergen kopi.
Sebaliknya, orang biasanya akan mengalami sakit perut dan gejala gastrointestinal lainnya ketika mengonsumsi kafein dalam jumlah tinggi dari berbagai sumber, baik dari kopi, teh, atau
Cara Membedakan Daging Sapi Dan Babi, Jangan Sampai Tertipu
Orang dengan alergi yang tidak umum ini dapat memiliki reaksi yang berpotensi mengancam jiwa setelah mengonsumsi daging hewan merah, termasuk daging babi, sapi, domba, dan daging rusa.
Di Amerika Serikat (AS), kutu bintang tunggal mungkin yang terutama bertanggung jawab, karena sebagian besar kasus alergi dilaporkan di wilayah Selatan, Timur, dan Tengah, yang merupakan habitat alami kutu.
Jika kita memiliki alergi yang tidak umum ini, pertimbangkan untuk mengonsumsi sumber protein lain yang tidak mengandung alpha-gal, termasuk unggas dan ikan.
Sering Keliru, Ternyata Begini Cara Memotong Daging Sapi Supaya Cepat Empuk Dan Bumbu Meresap Sempurna
Penelitian menunjukkan bahwa minum wine dalam jumlah sedang — hingga satu gelas sehari — mungkin memiliki beberapa manfaat kesehatan seperti menurunkan risiko penyakit jantung serta mengurangi stres dan kecemasan.
Hal ini umum terjadi pada beberapa orang Asia yang secara genetik mungkin memiliki lebih sedikit protein yang memecah alkohol dalam tubuh (
Jika kita alergi terhadap bahan-bahan lain dalam wine tetapi dapat mentolerir alkohol, maka kemungkinan besar kita dapat minum bir atau minuman beralkohol lain.
Cara Mengatasi Alergi Susu Sapi
Semua jenis air dapat memicu alergi ini, termasuk air suling (murni), air hujan, air hujan, air garam, air keran, keringat, dan air mata.
Berdasarkan kasus yang dilaporkan, reaksi hanya terjadi ketika ada kontak langsung dengan kulit dan hanya sekitar 50 kasus urtikaria akagenik yang telah dilaporkan dalam literatur medis.
Untuk mengatasi alergi, lindungi kulit dari sinar matahari dengan mengenakan tabir surya dan pakaian lengan panjang yang cukup menutupi kulit yang terpapar.
Anjing Alergi Makanan, Bagaimana Cara Mendeteksinya?
Jika kita memiliki dermatitis atopik (AD), sejenis eksim atau penyakit kulit inflamasi kronis, kita mungkin mengalami ruam gatal yang memburuk saat berkeringat.
Tidak realistis memang untuk menghindari keringat sepenuhnya. Namun, mengurangi waktu untuk berkeringat dapat membantu, terutama jika kita memiliki alergi keringat terkait AD.
Gejala seperti biduran juga dapat berkembang pada area jaringan lunak seperti lidah atau tenggorokan, yang biasanya dimulai dalam waktu satu hingga lima menit setelah terpapar flu dan dapat hilang dalam waktu satu jam atau lebih.
Jangan Asal! Ini Syarat Pembagian Daging Kurban
Pemicu alergi terhadap kondisi yang tidak umum ini bisa disebabkan karena mandi air dingin atau berenang, cuaca musim dingin, AC, angin dingin, dan mengonsumsi makanan maupun minuman dingin.
Selama bulan-bulan musim dingin, hindari paparan dingin di luar ruangan dengan tetap berada di dalam ruangan (bila memungkinkan) dan kenakan pakaian yang cukup berlapis untuk menghangatkan kulit.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram Kompas.com News Update, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Cara Alami Mengatasi Alergi Susu Sapi Pada Si Kecil
Berita Terkait Seperti Ini Cara Ciptakan Rumah Bersih, Bebas Pencetus AlergiHewan Peliharaan Bisa Cegah Alergi pada Anak, Benarkah?Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu Sapi, Apa Bedanya?Alergi Bisa Sebabkan Pusing, Ketahui Penyebab dan Cara MengatasinyaTips Memelihara Kucing meski Punya Alergi