Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada bayi. Sebagian kasus diare pada bayi sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, bayi juga berisiko mengalami komplikasi yang berbahaya, jika diare yang dialaminya tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Angka kematian bayi dan balita akibat diare masih tergolong tinggi. Di seluruh dunia, sekitar 525.000 bayi dan balita meninggal karena diare setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, persentase kematian bayi akibat diare masih cukup tinggi, yaitu sekitar 25–30%.
Bayi yang sudah mulai mengonsumsi MPASI dan sedang mengalami diare, disarankan untuk menghindari makanan berminyak, berserat tinggi, mengandung banyak gula, dan susu sapi. Hal ini karena jenis makanan dan minuman tersebut dapat memperburuk gejala diare pada bayi.
Rekomendasi Obat Bayi Diare Usia 8 Bulan, Cari Tahu Di Sini Moms
Tanda dan gejala utama bayi diare adalah buang air besar lebih sering dengan tekstur tinja encer atau mencret. Oleh karena itu, Bunda dapat mendeteksi diare pada Si Kecil dengan melihat perubahan tekstur dan warna fases bayi diare.
Namun, walau tidak terkena diare, bayi yang mengonsumsi ASI terkadang juga dapat menghasilkan tinja yang lebih cair. Dengan demikian, Bunda perlu berhati-hati dalam membedakan tinja pada bayi diare dan bayi yang mengonsumsi ASI.
Sementara itu, tinja yang berbentuk bulatan kecil dan keras dapat menjadi pertanda bayi mengalami konstipasi. Berikut ini adalah arti warna tinja yang dapat menjadi panduan Bunda untuk mendeteksi kondisi kesehatan Si Kecil:
Penyebab Bayi Mencret Setelah Minum Asi
Bila Si Kecil masih berusia di bawah 6 bulan dan mengalami diare, sebaiknya segera periksakan ke dokter, terutama jika ia menunjukkan beberapa tanda dan gejala berikut ini:
Diare bisa menyebabkan tubuh bayi banyak kehilangan cairan dan elektrolit, sehingga dapat memicu dehidrasi. Jika terlambat ditangani, kondisi ini bisa membahayakan nyawa bayi.
Oleh karena itu, Bunda perlu lebih waspada dan segera membawa Si Kecil ke dokter jika ia mengalami diare beserta tanda dan gejala dehidrasi pada bayi berikut ini:
Obat Diare Anak Yang Aman Dan Terbukti Bikin Cepat Sembuh
Diare yang disebabkan oleh infeksi virus dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, bayi tetap perlu mendapatkan asupan cairan dan nutrisi yang cukup selama diare.
Bayi berusia di bawah 6 bulan yang mengalami diare dapat diatasi dengan pemberian ASI lebih sering. Hal ini karena ASI mengandung nutrisi yang diperlukan untuk menggantikan cairan dan nutrisi yang hilang selama BAB.
Selain itu, ASI juga mengandung antibodi yang dapat membantu bayi melawan bakteri atau virus penyebab diare. Pada bayi berusia di atas 6 bulan, pemberian ASI boleh dilanjutkan sambil diselingi pemberian cairan rehidrasi oral, seperti oralit atau air tajin, setiap kali ia BAB dan muntah.
Jika Bayi Diare, Anda Perlu Melakukan Ini
Suplemen zinc dapat diberikan untuk mengatasi diare pada balita. Menurut WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi yang mengalami diare akut dapat diberikan suplemen
Dosis pemberian suplemen zinc pada bayi berusia di bawah 6 bulan adalah sekitar 10 mg per hari, sedangkan pada balita 20 mg per hari. Untuk menentukan dosis dan cara pemberian suplemen yang benar, Bunda bisa berkonsultasi ke dokter anak.
Beberapa riset menunjukkan bahwa pemberian probiotik bisa mendukung proses penyembuhan dan mempercepat pemulihan bayi yang mengalami diare. Oleh karena itu, Bunda dapat memberikan Si Kecil suplemen atau makanan yang mengandung probiotik saat ia terkena diare.
Si Kecil Mengalami Mencret? Ini Rekomendasi Obat Mencret (diare) Bayi
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, Bunda perlu melakukan tindakan pencegahan diare pada bayi dengan beberapa cara berikut ini:
Diare pada bayi dan anak-anak tidak selalu membutuhkan antibiotik. Pemberian obat antibiotik hanya ditujukan pada kasus diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik untuk menangani diare pada bayi perlu dikonsultasikan ke dokter anak terlebih dahulu.
Untuk menangani diare pada bayi, dokter dapat memberikan cairan infus guna menggantikan cairan tubuh yang hilang karena diare sekaligus mengatasi dehidrasi pada bayi.
Cara Alami Mengatasi Diare Pada Bayi Usia 1 Tahun Ke Bawah
Bila diare yang dialami Si Kecil tak kunjung sembuh dalam waktu 2 hari atau kondisinya semakin parah, segera bawa ia ke dokter anak agar pengobatan yang tepat dapat dilakukan. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah komplikasi diare pada bayi yang berbahaya, seperti dehidrasi dan syok.Umumnya penyakit diare adalah penyakit yang disebabkan oleh virus atau infeksi bakteri yang dialami si Kecil. Bisanya hal ini ditandai dengan buang air besar secara terus menerus dan bentuk feses menjadi cair. Yang paling parah apabila feses sampai mengeluarkan darah. Penyakit diare juga bisa menyebabkan dehrasi pada si Kecil karena kehilangan cairan tubuh secara drastis. Kondisi inilah yang menyebabkan si Kecil menjadi lemah dan rewel. Untuk itu Poko disini ingin membagikan info tentang cara mengatasi diare pada si Kecil. Yuk simak bersama penjelasan di bawah ini!
Ketika si Kecil mengalami penyakit diare mungkin ia akan lebih rewel dan lemas. Tapi dalam hal ini Mamy harus terus memberikan asupan cairan seperti ASI agar cairan dalam tubuhnya tubuhnya tetap terjaga dan menghindari si Kecil dari terserang dehrasi.
Si Kecil yang sedang mengalami diare harus tetap Mamy berikan asupan cairan sesering mungkin, karena ia membutuhkan cairan pengganti nutrisi. Oleh karena itu pemberian ASI sangat disarankan agar ia tak kekurangan cairan dan nutrisi serta terhindar dari dehrasi.
Penyebab Bayi Mencret Yang Perlu Moms Ketahui
Saat si Kecil diare Mamy jangan sampai lupa memberikan asupan makanan untuk memberikan tenaga pada si Kecil agar ia tak lemas. Walaupun ia mengalami kehilangan nafsu makan, dalam hal ini Mamy disarankan untuk terus memberikan asupan makanan. Pilihlah makanan yang dicerna dengan mudah oleh tubuh si Kecil seperti bubur, serta berbagai rebusan daging, ayam, atau ikan. Hindari memberi makanan yang mengandung terlalu banyak lemak, makanan yang pedas dan makanan yang berserat tak larut seperti tomat, seledri, timun, bayam, brokoli, kacang, dan wortel. Karena Jenis-jenis makanan tersebut dapat menyebabkan diare semakin parah.
4) Untuk si Kecil yang masih berusia di bawah 6 bulan, segera periksakan pada Dokter Spesialis Anak apabila diare masih berlanjut setelah 6-12 jam.
Jika apa yang dilakukan Mamy masih tak bisa membuat si Kecil membaik, disarankan segera memeriksakan si Kecil ke Dokter Spesialis Anak agar dapat segera ditanggani dengan cepat dan tepat. Diberikan obat yang sesuai dengan usia dan dosis yang tepat agar kondisi si Kecil tak semakin memburuk.
Rsup Dr. Sardjito
5) Selalu jaga kebersihan saat bersama si Kecil, khususnya Mamy yang perlu mencuci tangan dengan sabun sebelum menggendong, memberikan si Kecil makan, dan sesudah mengganti popok.
Menjaga kebersihan sangat diperlukan karena bakteri dan virus bisa tersebar dari mana saja. Untuk itu ketika melakukan aktivitas bersama si Kecil, Mamy perlu mencuci tangan terlebih dahulu agar si Kecil tetap terjaga dan jika sedang sakit kondisinya tak semakin parah.
Jika si Kecil mengalami diare pastikan ia tak mengalami dehrasi. Ketika si Kecil sudah terkena dehrasi bisa mengalami kerusakan otak, kejang bahkan hingga kematian. Untuk itu ketika si Kecil mengalami diare Mamy perlu memberikan perhatian yang ekstra. Jika si Kecil belum membaik Mamy bisa membawa si Kecil ke dokter untuk ditanggani dengan tepat sehingga bisa segera pulih.
Atasi Anak Yang Diare Dan Demam Agar Segera Sembuh
• Bila ada topik yang Mamy inginkan untuk diangkat pada artikel MamyPoko yuk inbox usulan Mamy di FB MamyPoko Indonesia atau direct message di IG MamyPoko
Fitur Favorit Poko menggunakan data dari cookie browser Mamy, Jika Mamy menggunakan Safari di iPhone atau iPad, harap matikan fungsi Private Browsing. Harap diketahui bahwa membersihkan cookie akan menghapus halaman favorit yang telah daftarkan.Diare pada bayi bisa disebabkan infeksi mikroorganisme hingga alergi. Cara mengatasinya adalah dengan minum oralit, obat antibiotik, dan memberikan makanan dengan tekstur yang lembut
Diare pada bayi merupakan salah satu gejala penyakit pada bayi yang harus segera ditangani. Namun, ada baiknya jika Anda terlebih dahulu mengetahui penyebab diare pada bayi. Tujuannya, agar Anda lebih waspada dan sebisa mungkin menghindarinya.
Cara Mudah Mengatasi Diare Pada Anak
Akan tetapi, jika tinja berubah signifikan mulai dari tekstur, warna, hingga bau, bisa jadi itu adalah diare. Meski kerap terjadi, bayi diare tetap perlu diperhatikan dengan serius.
Sebenarnya, diare pada bayi merupakan salah satu jenis perlindungan tubuh untuk membuang racun di dalam tubuh. Namun, ada efek bayi diare yang perlu diwaspadai. Sebab, kondisi ini bisa membuat tubuh kehilangan banyak cairan dan mineral yang disebut elektrolit.
Jika dibiarkan, bayi bisa mengalami dehidrasi dengan cepat. Tentunya, hal ini sangat berbahaya bagi bayi, terutama bayi baru lahir. Segera hubungi dokter, apabila Anda melihat tanda-tanda dehidrasi pada bayi ini:
Cara Mengobati Diare Pada Anak Yang Efektif
Cara mengatasi mencret pada bayi tentu akan berbeda dengan orang dewasa. Beberapa langkah harus benar-benar Anda perhatikan agar perawatan yang dilakukan tidak berbalik menjadi merugikan untuk bayi.
Langkah pertama yang perlu dilakukan saat Anda menyadari bahwa Si Kecil diare adalah membawanya ke dokter. Bayi yang mengalami diare berat dan dehidrasi harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan cairan infus. Selain itu, inilah cara mengatasi bayi diare lain yang bisa dilakukan:
Meski menurut Kementerian Kesehatan diare merupakan penyebab kematian nomor satu pada bayi dan balita, hal ini bukan berarti diare tidak bisa dicegah. Inilah langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah bayi diare.
Tips Sederhana Cara Mengatasi Diare Pada Bayi
Untuk itu, segera ketahui penyebab dan cara mengatasi diare. Tidak lupa pula untuk selalu menjaga kebersihan agar bayi tidak terinfeksi bakteri dan virus penyebab diare.
Tinggi badan bayi yang ideal akan bergantung pada usia lahir dan asupan nutrisi yang diterimanya. Kondisinya pun akan sejalan dengan berat badan bayi.
Memilih nama bayi bisa sangat membingungkan maupun menyenangkan. Bahkan terkadang, Anda dan pasangan mungkin terlibat adu argumen. Ikutilah tips ini untuk membantu memilih nama bayi yang tepat.
Bayi Diare, Perlukah Menghentikan Pemberian Asi?
Disentri pada bayi bisa berbahaya, terutama jika terjadi pada anak yang kurang gizi, mengalami dehidrasi, serta tidak pernah diberi ASI. Karena itu, orangtua perlu waspada terhadap penyakit ini.